Menyikapi terpilihnya pengurus inti beberapa waktu, kepengurusan AJI Kota Mandar 2017 – 2019 mengadakan Rapat Kerja. Kegiatan dilaksanakan di Graha Pena Radar Sulbar, Minggu 12 Agustus, diikuti 19 anggota AJI Kota Mandar yang tersebar di beberapa kabupaten di Sulawesi Barat.
Sebelum masuk ke Rapat Kerja, dipaparkan beberapa kegiatan AJI yang iikuti AJI Kota Mandar, yakni pertemuan Majelis Etik di Jakarta yang diikuti Edy Junaedi (Ketua AJI Kota Periode I), UKJ di Makassar yang diikuti 11 anggota AJI Kota Mandar, pertemuan AJI Kota Mandar dengan Konsulat Jenderal Australia di Majene, dan Peringatan World Press Freedom Day di Jakarta yang diikuti Muhammad Ridwan Alimuddin (Ketua AJI Kota Mandar).
“Dalam pertemuan selama tiga hari itu, 5 – 7 Agustus ada beberapa hal penting, yakni penyusunan Kode Prilaku AJI. Yang ada sekarang kan baru Kode Etik. Nah penjabaran Kode Etik itu dibuat dalam Kode Prilaku. Jadi tidak multitafsir lagi. Nanti ada prosedur jika ada kasus atau perkara, ada semacam form. Ada sekitar 300 penjabarannya. Nanti disahkan di Kongres AJI mendatang,” jelas Edy Junaedi, anggota Majelis Etik AJI Kota Mandar.
Pengalaman ikut Ujian Kompetensi Jurnalis (UKJ) 22 – 23 Juli dipaparkan Hapri Neplan dan Irwan. Menurut Hapri, jurnalis dari Mamasa, “Sangat luar biasa, menguras pikiran, waktu. Penyampaian pendamping, penguji, memberi pencerahan ke peserta. Ada beberapa ilmu dan wawasan kode etik yang menjadi bekal bagi kita di daerah dalam hal menjalankan profesi kita, di luar dugaan ilmunya. Pikirnya akan mudah sebab sudah beberapa tahun aktif sebagai jurnalis. Saat masuk ke UKJ, materi sangat luar biasa. Ada pengalaman yang kita dapat, misal kita di koran, online, dan tv disatukan.”
“Kita ikut UKJ, itu penekannya profesionalisme dalam bekerja. Wawasan juga bertambah. Alhamdulillah semua teman-teman yang ikut dinyatakan berkompeten. Meski dinyatakan lulus, seandainya tidak lulus juga saya sangat gembira, banyak ilmu didapat. Saya puasa satu hari sebab lulus UKJ,” kata Irwan, jurnalis dari Majene.
Muhammad Ridwan Alimuddin menjelaskan tentang kegiatan makan malam bersama Konsulat Jenderal Australia di Makassar, 18 Juli di Majene dan keikutsertaannya di Hari Pers Internasional atau World Press Freedom Day (WPDF) 2015 di Jakarta, 1 – 4 Mei 2017 “Pertemuan dengan Konjen Australia diskusi ringan saja, makan malam bersama. Dia tanya tentang perkembangan terkini di darah. Dia paling suka mendapat informasi dari jurnalis, sebagai pembanding informasi yang didapat dari pejabat.,” jelas Ridwan. Tambahnya, mengenai Hari Kebebasan Pers, “Acaranya kegiatan internasional, sebagian besar pembicara berasal dari luar negeri. Jadi akan menjadi kurang maksimal kalau kita kuran bisa berbahasa Inggris. Materi pun amat banyak, tapi tidak bisa diikuti semua karena dilaksanakan paralel. Jadi dipilih-pilih. Penekanan di kegiatan itu bagaimana jurnalis melawan hoax, peliputan terorisme dan bagaimana jurnalis menghadapi upaya penyadapan saat melakukan peliputan.”
Usai pemaparan kegiatan-kegiatan yang diikuti AJI Kota Mandar, Rapat Kerja dimulai. Rapat Kerja diawali pemilihan koordinator bidang. Ada lima bidang atau divisi di AJI Kota Mandar, yaitu Divisi Advokasi, Divisi Organisasi, Divisi Penelitian, Pengembangan dan Data, Divisi Perempuan dan Divisi Serikat Pekerja. Adapun koordinatornya masing-masing adalah Riadi Syam, Harmegi Amin, Rahmat FA, Irwan dan Hapri Neplan. Selain divisi, juga disepakati Anhar sebagai Koordinator AJI Kota Mandar Biro Mamuju.
Beberapa program kerja yang disepakati antara lain adalah advokasi perlakukan kekerasan yang dialami jurnalis, pembuatan prosedur standar proses advokasi, menjalin komunikasi kembali dengan LBH Pers Sulawesi Barat, perbaikan data anggota dan pengintensifan iuran ke AJI Indonesia, simulasi UKJ, peningkatan kapasitas anggota, UKJ, Jurnalis Goes to Campuss, menjalin komunikasi dengan pengambil kebijakan untuk memperjelas posisi dan sikap AJI dalam dinamika pers di Sulawesi Barat, dan pendataan anggota AJI yang belum menerima penggajian yang layak serta memastikan ikut di BPJS. Meski tidak diprogramkerjakan, AJI Kota Mandar akan melakukan kegiatan merespon perkembangan yang terjadi.
“Kegiatan yang akan kita laksanakan ke depan, untuk satu tahun pertama kita fokus dulu ke peningkatan kapasitas anggota. Misalnya mengadakan atau mengikutsertakan di pelatihan-pelatihan. Harapannya itu akan berdampak ke penegakan Kode Etik Jurnalistik yang makin baik,” kata Muhammad Ridwan Alimuddin.