Salah satu tujuan utama AJI (Aliansi Jurnalis Independen) adalah peningkatan kapasistas keilmuan jurnalis berkaitan dengan dunia yang digelutinya, jurnalistik. Merespon kehadiran Ketua Dewan Pers Indonesia, Yosep Adi Prasetyo, akrab disapa Bang Stanley, AJI Kota Mandar mengadakan ‘talkshow’ bertema “Jurnalis dan Tantangannya”. Kegiatan dilaksanakan di Hotel Pantai Indah Mamuju, Rabu 23 Agustus 2017.
Kegiatan dihadiri sebagian besar anggota AJI Kota Mandar yang tersebar di semua kabupaten di Sulawesi Barat, yang juga jurnalis beberapa media arus utama di Sulawesi Barat. Selain jurnalis yang tergabung di AJI Kota Mandar, acara juga dihadiri jurnalis bukan anggota AJI serta undangan khusus seperti humas Pemprov Sulawesi Barat, Kabupaten Mamuju, Komisi Penyiaran Indonesia Sulawesi Barat, Ombudsman Sulawesi Barat, Korem 142, Intel Kodim 1418 Mamuju, dan Polda di Sulawesi Barat.
Ketua Dewan Pers menjelaskan panjang lebar mengenai salah satu permasalahan utama jurnalistik di Indonesia, yakni jurnalis abal-abal dan ‘hoax’. Selain itu juga dipaparkan perbedaan pers dengan media sosial; contoh kasus beberapa berita hoax di Indonesia, kejahatan siber, dan ketentuan hukum dan peraturan Dewan Pers terkait media.
Kegiatan diskusi adalah salah satu program kerja AJI Kota Mandar periode 2017 – 2019. Sebagai organisasi yang independen, untuk menjaga prinsip tersebut, kegiatan AJI di daerah dilarang untuk menggunakan dana APBD setempat. Adapun dana yang digunakan AJI Kota Mandar melaksanakan diskusi Jurnalisme dan Tantangannya adalah iuran anggota AJI Kota Mandar dan hasil menjual kaos bertema Kode Etik Jurnalistik.
Sebelum acara diadakan, AJI Kota Mandar memproduksi kaos yang di bagian depan tertulis salah satu (dari 21 poin) Kode Etik Jurnalistik versi AJI. Kaos tersebut diapresiasi seluruh anggota AJI Kota Mandar dan beberapa jurnalis di luar AJI Kota Mandar. Semua keuntungannya digunakan untuk mendukung program kerja AJI Kota Mandar. (Ridwan)