Bekerjasama lembaga pers kampus Karakter dan Komunitas Armada Pustaka Mandar, AJI Kota Mandar melaksanakan nonton bareng film dokumenter produksi WatchDoc, Sexy Killers, di Perpustakaan Museum Nusa Pustaka, Pambusuang 10 dan 11 April 2019.
“Dewasa ini, film dokumenter berperan penting dalam kegiatan advokasi atau kegiatan yang bertujuan membela kepentingan masyarakat. Film Sexy Killers adalah contoh baik bagi teman-teman yang ingin mengadovokasi masyarakat. Bukan hanya itu, dari film ini kita bisa tahu banyak tentang energi listrik yang kita gunakan selama ini,” kata Muhammad Ridwan Alimuddin, Ketua AJI Kota Mandar yang juga pengelola Nusa Pustaka.
Pemutaran film dokumenter di malam pertama disaksikan puluhan penonton. Sebagian besar mahasiswa Universitas Sulawesi Barat, termasuk jurnalis muda Karakter, relawan Rintara Jaya (komunitas anak muda yang memiliki minat ke kemaritiman) dan beberapa jurnalis. Malam kedua penontonnya lebih sedikit, yang dihadiri penggiat literasi dari Polewali dan beberapa anak muda dari Majene. “Saya memang ingin sekali hadir kalau film dokumenter ini diputar di Nusa Pustaka. Filmnya bagus sekali dan bermanfaat bagi kita mahasiswa,” kata Rahmah, mahasiswa IAI DDI Polewali, yang jauh-jauh datang dari tempatnya ber-KKN hanya untuk menyaksikan film dokumenter Sexy Killers.
Sexy Killers adalah salah satu film dokumenter yang dihasilkan ekspedisi Indonesia Biru, yakni kegiatan keliling Indonesia menggunakan motor ‘mencari tahu’ penggunaan energi terbarukan oleh masyarakat Indonesia, dilakukan oleh Dandhy Laksono dan Ucok. Keduanya adalah anggota Aliansi Jurnalis Independen, yang mana Dandhy Laksono adalah Ketua Majelis Etik AJI Indonesia. Dandhy Laksono juga dikenal sebagai jurnalis yang banyak terlibat dalam kegiatan liputan investigasi. Salah satu buku yang dia tulis adalah jurnalisme investigasi.
Sexy Killers tidak hanya diputar di Nusa Pustaka, melainkan di banyak tempat di Indonesia, dari Sabang sampai Merauka. Bukan hanya oleh AJI Kota-AJI Kota, tapi juga kelompok mahasiswa, komunitas literasi, aktivis lingkungan maupun masyarakat umum. Berdasar informasi dari media sosial WatchDoc, tiap hari berlangsung puluhan pemuturan film dokumenter ini di beberapa titik di Indonesia, termasuk di luar negeri yakni Australia.
Film dokumenter ini membongkar praktek oligarki oleh para politikus Indonesia yang sekarang ini bertarung di pemilihan presiden, baik pasangan 01 maupun pasangan 02. Menurut Ridwan, film ini adalah pendidikan politik bagi para calon pemilih. Saat ini masyarakat terbelah, salin caci, membanggakan pilihannya dan mengejek yang lain. Padahal, kalau kita lihat di film, malah yang bersaing di pilpres itu ada yang saling kongsi di bisnis. Juga, kita harus tahu banyak rekam jejak calon pemimpin kita. Nah di Sexy Killers dipertontokan track record dua pasangan itu dalam pelestariang lingkungan hidup atau bisnis energi, dalam hal ini batu bara.